Subscribe:

Jumat, 20 Januari 2012

Sungai Mahakam


Mahakam merupakan nama sebuah sungai terbesar di provinsi Kalimantan Timur yang bermuara di Selat Makassar. Sungai dengan panjang sekitar 920 km ini melintasi wilayah Kabupaten Kutai Barat di bagian hulu, hingga Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda di bagian hilir. Di sungai hidup spesies mamalia ikan air tawar yang terancam punah, yakniPesut Mahakam.
Sungai Mahakam sejak dulu hingga saat ini memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya sebagai sumber air, potensi perikanan maupun sebagai prasarana transportasi.

Anak sungai

Aktivitas di sungai Mahakam yang masih menjadi prasarana transportasi utama di Kalimantan Timur
Sungai Mahakam memiliki beberapa anak sungai, di antaranya:
  • Sungai Belayan
  • Sungai Kedang Pahu
  • Sungai Kedang Kepala
  • Sungai Telen
  • Sungai Tenggarong
  • Sungai Karang Mumus


Geologi

Kalimantan merupakan bagian dari Paparan Sunda (Sunda Plate). Pulau ini memiliki rangkaian pegunungan di daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia tetapi di pulau ini hampir tidak ada aktivitas vulkanik. Sungai Mahakam berawal dari Gunung Cemaru (1,681 m) di bagian tengah Pulau Kalimantan, kemudian memotong satuan pra-tersier di sebelah timur Gunung Batuayan (1,652 m) dan kemudian berakhir di lembah tesier Kutai (Kutai basin)[1]. Bagian tengah daerah pengalirannya melewati dataran rendah dengan danau-danau berhutan rawa. Di bagian tengah ini daerah aliran Sungai Mahakam dipisahkan dengan daerah aliran sungai Barito di sebelahnya oleh perbukitan yang tingginya kurang dari 500m. Setelah daerah tersebut Sungai Mahakam memotong antiklin Samarinda dan mengalir ke Delta Mahakam yang menyerupai kipas yang membentang pada landas laut dengan basis sekitar 65 km dan radius sekitar 30 km[2].

Pada Atlas Kalimantan Timur (Voss, 1983)[3] digambarkan bahwa di sebelah hulu dari Long Iram (daerah aliran dungai Mahakam bagian hulu) sungai ini mengalir pada batuan tersier (tertiary rocks). Antara Long Iram dan Muara Kaman (daerah aliran sungai bagian tengah) sungai ini mengalir pada batuan alluvium kuarter (quaternary alluvium), sementara di antara Muara Kaman hingga ke hilir termasuk di Delta Mahakam, kembali ditemukan batuan tersier.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar